Ester 9:21-22
untuk mewajibkan mereka, supaya tiap-tiap tahun merayakan hari yang keempat belas dan yang kelima belas bulan Adar, karena pada hari-hari itulah orang Yahudi mendapat keamanan, terhadap musuhnya dan dalam bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi sukacita dan hari perkabungan menjadi hari gembira, dan supaya menjadikan hari-hari itu hari perjamuan dan sukacita dan hari untuk antar-mengantar makanan dan untuk bersedekah kepada orang-orang miskin.
Bacaan Alkitab Setahun Amsal 2 ; Wahyu 8; Ester 9-10
Memiliki sikap hati yang benar dalam meresponi masalah adalah hal mendasar dalam memperoleh kemenangan. Milikilah keyakinan seperti keyakinan iman Mordekhai, ketika ia berkata pada Ratu Ester, “Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, …” Mata iman Mordekhai membuat dia meyakini akan adanya pertolongan Tuhan dan memampukannya untuk melihat rencana Tuhan melalui kesulitan yang ada.
Bukankah kita sering kali terperangkap dalam masalah, yang membuat kita tidak mampu meyakini pertolongan Tuhan dan kehilangan kepekaan untuk dapat menangkap rencanaNya di balik kesulitan yang ada? Hal ini merupakan kelumpuhan rohani yang harus kita hindari. Jika tidak yakin akan pertolongan Tuhan, maka hal itu akan membawa kita kepada kelumpuhan doa. Sedangkan kehilangan kepekaan untuk menangkap rencana Tuhan, akan melumpuhkan langkah iman kita. Selain itu milikilah sikap pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan, seperti yang telah ditunjukkan oleh Ester. Permasalahan yang sangat pelik tidak menjadi alasan baginya untuk berdiam diri.
Sebaliknya, ia menyiapkan dirinya untuk sebuah harga yang harus ia bayar. Ia tidak sekadar mengambil satu langkah yang sangat berani hanya dengan sebuah penalaran, melainkan disertai sikap kerendahan hati yang menunjukkan bahwa tanpa campur tangan Tuhan segala usahanya tidak akan berhasil. Oleh karena itulah ia memaklumatkan doa puasa selama tiga hari, yang pada akhirnya menjadi pintu gerbang bagi Tuhan untuk memberi kemenangan kepada bangsanya dalam mengubah dukacita bulan Adar menjadi sukacita Purim.
Ketika kita menghadapi situasi yang ada di luar kendali kita, berdoa dan belajarlah berpuasa. Sebab, dengan berpuasa kita sedang menanggalkan keangkuhan untuk memohonkan belas kasihanNya untuk mengubah ratapan menjadi tarian, dan mengubah bulan dukacita Adar menjadi hari raya Purim, hari penuh sukacita dan kemenangan!